Jun 12, 2009

manohara oh manohara


Manohara Odelia Pinot, wanita yang
memang sering menjadi bahan bicaraan masyarakat bahkan media. gw-pun sampai bosan mendengar beritanya, kayaknya hampir tiap hari yaaa tu berita nongol di TV sampai media cetak sekalipun. gw 'empet' banget saking bosennya. LOL*
dan yang membuat gw makin bosan adalah ketika ada matakuliah Public Relations & Publicity, gw kedapetan paper yang bertema MANOHARA lagi. oh my God. makin eneg gw. haha. cuma yang bikin beda yaitu gw disuruh membandingan Manohara Odelia Pinot sama Putri Manohara yang patungnya ada di Relief Candi Borobudur. beginilah kalau orang yang nggak pernah belajar, ya maklumlah yaa, jadi gw baru tau kalau ada Putri Manohara dari cerita Buddhist, dan salah satu budayawan dan juga guide dari Candi Borobudur juga mengiyakan bahwa ada kemiripan antara Putri Manohara dan Manohara Odelia Pinot. hhmmmhhh.. gw sih nggak tau bener atau nggaknya. tapi di beberapa artikel yang gw baca bahwa Putri Manohara, ini salah satu artikel yang gw baca dari sumbernya..

Budayawan Borobudur, Ariswara Sutomo, mengatakan relief Putri Manohara di relief candi Buddha terbesar di dunia itu menuturkan perlakuan buruk keluarga mertuanya di suatu kerajaan, tempatnya tinggal, yang membuat dirinya pulang ke Kerajaan Manusia Burung. Putri Manohara yang ada di relief deretan bawah, di dinding utama sebelah barat, di lorong lantai dua Candi Borobudur itu digambarkan sebagai putri berwajah cantik dengan dua kaki burung. "Cerita asli Putri Manohara itu ada di Buku Jataka-Avadana". Seorang pemburu bernama Halaka, katanya, dikisahkan menangkap dengan jaring istimewa manusia burung di suatu pemandian. Manusia burung yang tampak cantik itu adalah putri dari Kerajaan Manusia Burung yang bernama Manohara. Seorang pangeran menukar Putri Manohara dengan suatu hadiah melimpah kepada Halaka. Dikisahkan, Manohara hidup bahagia sebagai istri Sang Pangeran. Tetapi, pihak keluarga mertuanya tidak suka dengan Putri Manohara. Ibu mertuanya itu menjadi otak bencana duka bagi kehidupan Putri Manohara itu. Saat Sang Pangeran mendapat tugas berperang melawan musuh di garis terdepan, Manohara diusirnya dari kerajaan itu. Dia lalu pulang ke kampung halamannya di Kerajaan Manusia Burung, sambil mengusung segala dukanya.

Suaminya yang pulang dari medan peperangan sedih karena tidak menjumpai istri tercintanya di istana. Ia lalu menemui Halaka untuk mencari Manohara. Halaka dikisahkan tidak mengetahui tempat tinggal Putri Manohara. Ia hanya memberitahu Sang Pangeran bahwa dirinya sering menjumpai sekumpulan manusia burung di suatu telaga. Pangeran pun kemudian mencari Putri Manohara di telaga itu. Dia hanya menemukan beberapa manusia burung dan tidak ada Manohara di tempat itu. Ia kemudian menitipkan sebuah cincin perkawinannya kepada seorang di antara sejumlah manusia burung untuk disampaikan kepada Putri Manohara. Ceritanya, semula Manohara takut kembali kepada Sang Pangeran, namun demi kesetiaannya sebagai istri, ia lalu memutuskan kembali kepada suaminya. Cerita itu berakhir dengan relief yang menggambarkan kebahagiaan Putri Manohara.