May 3, 2009

Dewi Kawi by Arswendo Atmowiloto

Dramatic Literature, salah satu matakuliah yang sangat sangat SANTAI dan menyenangkan bagi gw juga murid-murid yang lain. midterm test gw kali ini hanya disuruh membaca buku novel karya Arswendo Atmowiloto, yang kebetulan dosen gw. narsis banget nih dosen, nyuruh anak-anak muridnya membeli novelnya. ckckckck.. gw cuma cengar-cengir pas tau disuruh beli novel karya dia. lalu terbesit pikiran 'oke, kalau gw beneran jadi novelist lalu menjadi guru atau dosen, gw akan suruh anaka-anak murid gw untuk membeli novel buatan gw.' wkwkwkwkw.. dan sayangnya gw adalah mahasiswa yang 'ya begitulah', jadi gw beli sehari sebelum ujian. gw dan temen gw pergi ke TGA Senayan City dan menemukan 3 buku karya Arswendo, yang ada di pikiran gw pada saat itu adalah "gw harus mencari buku yang setipis mungkin, kalau bisa tipisnya kayak rambut." karena takut nggak keburu, besok udah ujian Dramatic Literature. tadinya mau pinjem novel punya temen gw, tapi sayang seribu sayang novelnya telah berpindah ke tangan lain, udah di pinjem orang. sialan! maksud hati sekalian pengen irit uang karena gw pikir ini novel cuma buat ujian aja, paling ujung-ujungnya nggak gw baca lagi. mubazir banget gitu.. hahahakkss. dan setelah gw berada di TGA bersama temen gw si rere, ada tiga buku karya Arswendo, dan salah satunya adalah buku yang berjudul 'Dewi Kawi', yaa itu adalah salah satu buku yang paling tipis dibanding yang lainnya. maka dari itu pilihan jatuh kepada buku itu.

sesampainya di rumah, gw berusaha keras akan membaca buku itu sampai habis. gw sudah meniatkan diri gw kalau buku itu akan terus gw baca sampai selesai, tapi FAKTA MEMBUKTIKAN bahwa Facebook lebih kuat mantranya daripada ujian Dramatic Literature itu. alhasil, gw online Facebook juga MySpace dan melupakan sang Dewi Kawi. prok prok prok! hebat sekali pelet Facebook. haha. apa gwnya aja yah yang emang 'ya begitulah'!? pada akhirnya, gw membaca novel itu pada pagi hari sebelum ujian dimulai. shit! ini novel tipis tapi kok kayaknya tebel banget ya. buru-buru gw baca novel sialan ini.

well. sebenernya ceritanya nggak jelek-jelek banget lho! Dewi Kawi menceritakan seorang pencarian lelaki kepada seorang Kawi, Pelacur yang pernah dekat dengannya bahkan pernah tidur bersama. bahasanya bener-bener blak-blakan walaupun agak sedikit vulgar, tapi bagus kok bahasanya. *mulai sok tau gw!* hayoo coba aja baca novel-novel karya Arswendo, pasti bakalan nemu bahasa-nya yang bener-bener blak-blakan. hihi..